Tiap Rp1 Triliun Dari BUMN Ini Untuk KPR Subsidi, Tingkatkan PDB 0,27 Persen

( Cakralink.com) – SMF akan terus mendukung penyaluran dana KPR subsidi FLPP untuk mengurangi porsi dana pemerintah dari 90 persen menjadi 75 persen. Sejak tahun 2018, SMF telah menyalurkan dana FLPP mencapai lebih dari Rp8 triliun untuk membiayai 239.082 unit rumah.

 

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero/SMF) terus mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan aliran dana mencapai Rp3,856 triliun untuk membiayai sebanyak 106.014 unit rumah dari 178.728 unit rumah yang direalisasikan oleh pemerintah.

 

Terhitung sejak Agustus 2018 hingga saat ini, SMF telah merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp8,27 triliun untuk sebanyak 239.082 unit rumah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

 

Menurut Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, dukungan SMF pada program KPR FLPP merupakan realisasi dari peran perusahaan sebagai fiscal tools pemerintah dan SMF berperan untuk mengurangi beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP.

 

“Dengan begitu pemerintah hanya menyediakan porsi 75 persen dari total pembiayaan yang semula harus disediakan 90 persen. Semakin kecil porsi pemerintah menjadi semakin banyak potensi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa diberikan program KPR FLPP,” ujarnya.

 

Dengan makin banyak MBR yang dibiayai kebutuhan huniannya, Ananta berharap ada banyak industri lain yang ikut bergerak sehingga terus mendorong perekonomian nasional. Terlebih sektor properti memiliki multipflier effect mencapai 170 industri dengan penyerapan tenaga kerja besar sehingga sektor ini dijadikan andalan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

 

Penelitian yang diinisiasi oleh SMF dan International Trade and Analysis Policy Studies, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) menyebutkan, peran dan fungsi SMF dalam mendukung peningkatan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan yang berkesinambungan memiliki andil terhadap kinerja makro ekonomi.

 

Hasil penelitian itu juga menyatakan, saat kondisi sebelum adanya pandemi Covid-19, setiap penyaluran dana Rp1 triliun dari SMF akan meningkatkan PDB mencapai 0,27 persen, konsumsi rumah tangga 0,67 persen, investasi sebesar 4,5 persen, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,5 persen.

 

“Ini juga merupakan wujud dari kehadiran negara untuk terus mendukung peningkatan ekonomi masyarakat khususnya kalangan MBR. Dana yang dialirkan untuk KPR subsidi ini berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan indikator dan tolok ukur jelas seperti riset yang kami lakukan,” beber Ananta.

 

Sumber : Rumah.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *