Cakralink.com – Presiden Vladimir Putin mengatakan invasi Rusia ke Ukraina bisa berakhir dengan beberapa syarat. Syarat pertama, kata Putin, Ukraina harus bersikap netral dan tak memihak pada Barat.
Melalui pernyataan yang dirilis Kremlin, Putin menuturkan salah satu kunci solusi konflik Ukraina lainnya adalah negara pecahan Uni Soviet itu harus menghapus pengaruh Nazi atau praktik fasisme dan represif (denazifikasi) dan “demiliterisasi”, seperti dikutip Reuters.
Selama ini, Putin mengklaim sebagian penduduk Ukraina, terutama di wilayah timur negara itu yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia kerap menjadi target diskriminasi hingga genosida. Mayoritas penduduk di timur Ukraina seperti Donbas memang lebih fasih berbahasa Rusia dan dekat dengan kultur Negeri Beruang Merah.
Selama ini, Rusia bahkan telah memberi status kewarganegaraan bagi sebagian penduduk di Donbas.
Putin juga meminta Ukraina mengakui secara resmi kontrol Rusia atas Crimea yang dicaplok Moskow dari Kiev pada 2014 lalu. Crimea merupakan bagian dari wilayah teritorial Ukraina yang terletak di selatan dan berbatasan langsung dengan Laut Hitam.
“Rusia terbuka untuk pembicaraan dengan perwakilan Ukraina dan mengharapkan (pembicaraan) mengarah pada hasil yang diinginkan,” demikian bunyi pernyataan Kremlin.
Syarat-syarat tersebut diutarakan Putin saat melakukan panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada senin (28/2).
Dalam percakapan telepon selama 90 menit itu, Macron meminta Putin menghentikan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil Ukraina. Selain itu, Macron juga meminta Putin menginstruksikan pasukannya menjauhi jalan raya utama di Ukraina, terutama jalan dari selatan Ibu Kota Kiev.
“Presiden Putin menegaskan kesediaannya untuk membuat komitmen pada tiga poin ini,” bunyi pernyataan kantor Macron seperti dikutip AFP.
Macron juga “menegaskan kembali permintaan komunitas internasional untuk menghentikan serangan Rusia terhadap Ukraina, dan menegaskan kembali perlunya menerapkan gencatan senjata segera,” kata Istana Kepresidenan Elysee.
Meski begitu, pernyataan kantor Macron itu tak menyertakan respons dari Putin atas permintaan tersebut.
Macron juga meminta Putin menghormati hukum kemanusiaan internasional, dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Panggilan telepon ini adalah yang terbaru dari serangkaian komunikasi antara kedua presiden terkaint konflik Ukraina.
Awal bulan ini, Macron juga pergi ke Moskow untuk berbicara dengan Putin secara langsung, kembali ke Paris dengan jaminan tentang apa yang disebutnya “keinginan Putin untuk menjaga stabilitas dan integritas wilayah Ukraina”.
Sumber: cakaplah.com