PEKANBARU ( Cakralink.com) – Setiap hujan lebat mengguyur Kota Pekanbaru, warga di seputaran Sungai Sail tepatnya 5 RT di wilayah RW 12, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim, was-was bakal terendam banjir. Pasalnya wilayah mereka menjadi langganan luapan air dan lumpur dari Sungai.
Seperti yang terjadi pada sejak Ahad hingga Selasa dini hari, hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru membuat aliran Sungai Sail meluap. Akibatnya ratusan rumah warga mencakup 5 RT di wilayah RW 12, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim, Pekanbaru terendam banjir.
“Kami sudah bertahun-tahun mengeluhkan ancaman banjir akibat terus pendangkalan aliran Sungai Sail akibat endapan lumpur dari bagian hulu,” kata Ketua RT 04/ RW 12 Eka Piarti di Pekanbaru, Selasa.
Dari tiga RW yang direndam banjir, kata Eka, genangan tertinggi berada di wilayah RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT 5 di wilayah RW 12.
Warga terdampak banjir sendiri, berharap minta Walikota Pekanbaru Firdaus MT, melalui dinas terkait secepatnya menuntaskan persoalan banjir ini. Karena setiap hujan satu jam lebih daerah tersebut langsung banjir.
“Upaya pengerukan normalisasi sungai tidak maksimal atau berjalan lamban. Sedangkan Sungai Sail dari hulu ke hilir yang mendangkal ada sekitar 20 km hingga menuju hilir di Sungai Siak. Kalau tak serius mengeruk pendangkalan sungai sampai ke hilir, akibatnya daerah kami menjadi langganan banjir setiap ada hujan,” kata Eka lagi.
Sementara itu, Ketua RW 12 Kelurahan Pematang Kapau Anwari tak menyangkal keluhan yang disampaikan salah satu Ketua RT-nya, Eka Piarti. Upaya berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Pematang Kapau terus dilakukan.
“Kami berharap dinas terkait segera menuntaskan pekerjaan normalisasi sungai Sail sampai ke hilir, kami butuh tindakan nyata dan transparansi,” ujar Anwari.
Sementara itu, salah seorang warga, Sukur yang rumahnya menjadi langganan banjir di RW 12 mengaku sangat kecewa.
“Sampai kapan banjir Sungai Sail ini selesai. Airnya naik cepat tapi surutnya lambat,” keluhnya.
Sumber : Antarariau