Cakralink.com – Kamis (9/6/2022) pagi jarak pandang di Kota Pekanbaru terpantau terbatas. Hal ini membuat terganggu pengendara jalan yang melintas.
Pantauan CAKAPLAH.com di Jalan Naga Sakti, Panam, kabut tampak cukup tebal sehingga membuat jarak pandang terbatas. Beberapa masyarakat mengira ini adalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Forecaster on Duty BMKG stasiun Pekanbaru Yasir Prayuna saat dihubungi CAKAPLAH.com mengatakan, kabut yang membuat jarak pandang terbatas itu bukanlah kabut asap, namun itu adalah halimun.
“Bukan asap, itu halimun,” ujar Yasir Prayuna, Kamis (9/6/2022).
Ia menjelaskan, halimun adalah kabut tipis yang disebabkan oleh tetesan kecil air yang tersuspensi di udara.
“Jadi karena kebetulan kemarin juga cuaca basah, biasanya pagi itu udara di permukaan belum bisa naik karena belum ada sinar matahari. Apalagi kemarin itukan kondisi juga hujan jadi paginya cenderung berkabut,” ujar Yasir.
Ia mengatakan, kondisi seperti ini tidak akan berlangsung lama. Hanya menunggu matahari cerah, maka kondisi akan seperti semula.
“Untuk jarak pandang pagi tadi itu 4 Kilometer. Jadi masih belum terlalu jelek lah. Akan berangsur pulih dan normal jika matahari semakin naik. Ini sudah mulai bagus,” sebutnya.
Disinggung terkait apakah kondisi ini akan selalu terjadi jika hujan terjadi setiap malam, Yasir mengatakan tidak selamanya seperti itu.
“Tidak akan selalu, misalnya malam itu hujan, pagi akan kabut, tidak seperti itu. Tergantung intensitas mataharinya juga. Kalau misalnya dia lebih cepet cerah, udarapun lebih cenderung tidak berkabut pagi itu,” pungkasnya.
Summer: cakaplah.com